Pembahasan Pertemuan 4
Pada pembahasan pertemuan 4
ini akan dibahas mengenai bagaimana cara brightness (mencerahkan dan
menggelapkan citra), Invers (negasi), dan kuantisasi biner. Pembahasan dari
ketiga jenis pengolahan citra tersebut akan dibahas satu per satu.
Brightness:
Mendengar kata
brightness, yang terlintas di dalam pikiran kita akan langsung berpikiran
mengenai terang dan gelap pada suatu image / citra. Dalam operasi brightness
ini, kita akan membuat citra semakin terang atau pun semakin gelap. Dalam
operasi brightness, ada beberapa point yang perlu kita ingat dalam membuat
program untuk pengolahan citra, antara lain:
- Intensitas:
- Citra Grayscale:
- Citra True Color:
- Nilai Kecerahan (k): Nilai maksimum dan nilai minimum dari K tergantung dari jumlah bit.
Invers
(Negasi):
Tujuan dari penggunaan operasi invers ini adalah untuk
membuat citra negative. Seperti apa citra negative nantinya akan kita coba pada
pembuatan program. Untuk membuat citra menjadi negative dibutuhkan rumus
perhitungan yang diterapkan dalam pemrograman. Berikut ini adalah rumus yang
diperlukan:
Dari
rumus di atas ini yang dimaksud dengan fmaksimum adalah nilai tertinggi dalam
bit warna. Misalnya untuk citra grayscale 8 bit, maka fmaksimumnya adalah 255,
untuk citra grayscale 7 bit fmaksimumnya adalah 127
Untuk membuat citra menjadi negative, maka kita bias
menggunakan teori dan rumus di atas untuk diimplementasikan ke dalam program
pengolahan citra yang akan kita buat.
Kuantisasi
biner:
Kuantisasi warna dalam bitmap untuk representasi citra
dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
- Citra biner
- Citra grayscale
- Citra warna
Untuk kuantisasi citra biner,
setiap pixel hanya mempunyai 2 kemungkinan warna, yaitu hitam atau putih. Hitam
dikuatisasi dengan 0 dan putih dikuantisasi dengan 1. Memori yang dibutuhkan
untuk menyimpan satu pixel adalah satu bit. Berikut ini contoh penggambaran proses
kuantisasi citra warna 8 bit ke dalam citra 2 bit:
Citra warna yang masing-masing
warna red, green, dan blue memiliki 8 bit (0-255) di kuantisasi menjadi warna 1
bit (0-1), maka akan menghasilkan hanya 2 warna yaitu hitam dan putih seperti
contoh analogi di atas. Pada saat kita melakukan kuantisasi dari citra warna,
maka yang kita lakukan adalah membuat citra menjadi grayscale terlebih dahulu,
selanjutnya baru kita lakukan kuantisasi seperti pada contoh analogi gambaran
proses di atas.
Sekarang, langsung saja kita
lanjut ke pembahasan pembuatan program untuk mengolah citra dan memberi efek
brightness, invers, dan kuatisasi biner. Berikut ini adalah source code dari
program yang dibuat:
Dari source code di atas, terlihat bahwa untuk membuat citra warna atau
grayscale menjadi cerah atau gelap, kita hanya perlu menambahkan bitmap dari
citra tersebut dengan nilai kecerahan (K). Namun, ada hal yang perlu
diperhatikan, kita perlu menambahkan seleksi (if-else) saat menambahkan bitmap
citra dengan K. hal itu harus kita lakukan untuk menjaga agar citra yang
dijumlahkan dengan K tidah melebihi 255 atau kurang dari 0 untuk setiap pixel
dalam bitmap citra. Jika setelah dijumlahkan dengan K menghasilkan angka yang
lebih dari 255, maka pixel tersebut kita set dengan nilai tertinggi yaitu 255.
Sama halnya dengan menggelapkan citra. Jika menghasilkan angka kurang dari 0
(misalnya: -50), maka pixel tersebut kita tetapkan dengan nilai 0. Untuk
membuat invers/megasi dari citra, maka kita lakukan pengurangan nilai batas
tertinggi dikurangi dengan bitmap citra, misalnya: 255-50 , nilai 255 adalah
batas tertinggi, sedangkan nilai 50 adalah nilai pixel yang ada. Untuk membuat
kuantisasi biner, diperlukan juga statement seleksi (if-else). Untuk cara
melakukan kuantisasi biner, dapat kita lihat pada source code di atas. Berikut
ini adalah tampilan Brightness.html untuk menampilkan citra dalam applet:
Proses compile:
Proses menampilkan dengan
appletviewer:
Tampilannya
adalah sebagai berikut:
Demikian pembahasan mengenai pengolahan citra untuk
Brightness, Invers/Negasi, dan Kuantisasi Biner yang telah dibahas pada
pembahasan ini.
No comments:
Post a Comment