Friday 20 November 2015

Pengolahan Citra 5: Kontras & Histogram

Pada pembahasan pertemuan 5 ini akan dibahas mengenai bagaimana cara melakukan kontras dan histogram. Pembahasan mengenai kontras dan histogram akan dibahas satu per satu.

Kontras:
Kontras merupakan tingkat penyebaran piksel-piksel ke dalam intensitas warna. Kontras yang rendah dikarenakan kurangnya pencahayaan mengakibatkan intensitas warna berkumpul di tengah skala intensitas. Sedangkan kontras tinggi dikarenakan terlalu banyak pencahayaan mengakibatkan intensitas warna berkumpul di awal dan akhir skala intensitas, sedangkan di tengah sangat kecil frekuensinya.

Suatu kontras dikatakan normal (tidak tinggi dan tidak rendah) apabila penyebaran piksel tidak terlalu ekstrem. Operasi kontras dilakukan dengan cara stretching pada histogram.


Fungsi kontras yang kita gunakan adalah sebagai berikut:


Histogram:
Proses histogram dilakukan untuk menunjukkan frekuensi kemunculan setiap gradasi warna. Pada histogram, terdapat dua buah sumbu yang perlu diperhatikan yaitu sumbu x dan sumbu y. berikut ini keterangan yang menunjukkan sumbu x dan sumbu y:

Sumbu X: Menunjukkan nilai intensitas
Sumbu Y: Frekuensi kemunculan(banyaknya piksel dengan intensitas x) pada citra atau kebalikannya tergantung kebutuhan.

Semakin besar bit pada sistem yang digunakan, semakin banyak variasi intensitasnya, semakin panjang pula sumbu yang mewakili intensitas nya. Pada citra grayscale, yang digunakan adalah derajat keabu-abuannya. Sedangkan pada citra RGB yang dipergunakan adalah intensitas masing-masing channel.

Manfaat dari histogram yang kita pelajari ini adalah sebagai berikut:
  • Indikasi visual untuk menentukan skala intensitas yang tepat, sehingga diperoleh kualitas citra yang diinginkan.
  • Pemilihan batas ambang (tresshold). Tresshold merupakan nilai piksel yang memenuhi syarat ambang batas yang dipetakan ke suatu nilai yang dikehendaki.
  • Pada computer vision dapat dimanfaatkan sebagai feature.


Sekian penjelasan singkat mengenai kontras dan histogram. Berikutnya akan dibahas mengenai penerapan konsep kontras dan histogram pada pembuatan program pengolahan citra.

Pada pembahasan kali ini akan sedikit berbeda dari pembahasn-pembahasan sebelumnya. Perbedaan yang dimaksud adalah cara mengambil citra yang biasa kita lakukan di awal penulisan program. Pada pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana mengambil suatu citra menggunakan parameter. Bagaimana cara penerapan parameter tersebut, akan dijelaskan pada pembahasan ini. Berikut ini adalah source code program kontras dan histogram serta penjelasan mengenai pengambilan citra menggunakan parameter:

Penggunaan parameter:

<html>
<head>
<title>Contrast</title>
</head>
<body>
<applet code=Kontras.class width=1500 height=500>
<PARAM NAME = filegambar VALUE="gambar.jpg">
<PARAM NAME = parp VALUE=190>
<PARAM NAME = parg VALUE=3>
</applet>
</body>
</html>

Dari contoh format html di atas, untuk pembahasan ini digunakan tetapan untuk pembuatan program nantinya dengan nilai P=190 dan nilai G=3. Setelah kita membuat tampilan html seperti di atas, pada bagian pengambilan citra kita ganti juga cara pengambilannya menjadi seperti ini:
Untuk pengambilan parameter, gunakan methot getParameter();

img=this.getImage(this.getDocumentBase(),getParameter("filegambar"));
parG = Integer.parseInt(getParameter("parg"));
parP = Integer.parseInt(getParameter("parp"));

kita sudah mendapatkan cara membuat parameter dan cara mengambil citra dengan parameter tersebut. Berikut ini adalah keseluruhan source code program kontras dan histogram:


Tampilan web:


Proses compile:


Memanggil appletviewer:


Hasil Tampilannya adalah sebagai berikut:


Demikian pembahasan mengenai kontras dan histogram pada pembahasan ke-5 dari pengolahan citra.






No comments:

Post a Comment